Last modified: 2019-11-19
Abstract
Penelitian untuk mendapatkan data populasi fungi pelarut fosfat (FPF) yang diisolasi dari sampel gambut di lahan gambut terdegradasi desa Kuala Dua, kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat telah dilakukan. Pengambilan contoh gambut dilakukan secara sistematik dengan 9 titik sampling. Sampling dilakukan dalam tiga jalur dengan panjang setiap jalur 100 m dan jarak antar jalur 25 m. Pada setiap jalur, contoh gambut diambil dari 3 titik sebagai ulangan, masing-masing titik berjarak 20 m; 50 m; dan 80 m dari tepi parit. Pada setiap titik sampling tersebut diambil contoh gambut dari kedalaman 0-10 cm dan 10-20 cm. Contoh gambut dari 3 titik yang berjarak sama dari tepi parit pada setiap jalur dan kedalaman gambut yang sama dikompositkan menjadi 1 contoh sebanyak 500 g dan dimasukkan dalam kantong plastik dan diberi label. Oleh karena itu, total contoh gambut yang digunakan adalah sebanyak 6 contoh. Isolasi FPF dilakukan dari suspensi sampel gambut yang diencerkan berseri (serial dillution method) dengan faktor pengenceran 10-1 hingga 10-7. Selanjutnya 0,1 mL suspensi dari setiap pengenceran dituangkan ke media Pikovhskaya padat yang telah ditambahkan antibiotik dengan pH media disesuaikan pada pH 5 dan pH 6. Koloni yang tumbuh dan membentuk halo dihitung dengan menggunakan metode perhitungan cawan (total plate count/TPC) dengan satuan CFU/g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi FPF ditemukan paling tinggi pada titik sampling di jalur 80 cm dari tepi parit di kisaran kedalaman gambut 0-10 cm, baik yang diisolasi pada media isolasi dengan kondisi kemasaman yang lebih netral maupun yang lebih masam. Pada titik ini, kadar P potensial dan C organik paling tinggi dibanding dengan kadar P potensial dan C organik di titik sampling lainnya.