Font Size: 

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 dengan sistem zonasi menuai kritikan karena penerapan sistem zonasi hanya berbasis pada jarak antara rumah dan sekolah serta meniadakan penilaian akademis dari calon peserta didik baru. Perhitungan jarak antara rumah dan sekolah pada aplikasi PPDB menggunakan salah satu layanan yang disediakan oleh Google Maps dan mengandalkan sepenuhnya ketersediaan data pada Google Maps. Seorang calon peserta didik baru yang rumah tinggalnya relatif dekat dengan sekolah namun berdasarkan perhitungan jarak Google Maps dinyatakan jauh dari sekolah mengakibatkan calon peserta didik baru tersebut tidak dapat diterima di sekolah yang dituju dan otomatis tidak dapat diterima pada sekolah lain yang pasti hasil perhitungan jaraknya lebih jauh. Penelitian ini mengusulkan penerapan metode perhitungan jarak dengan pendekatan heuristik spasial untuk menghasilkan perhitungan yang lebih fair sehingga calon peserta didik baru tidak merasa dirugikan. Nilai heuristic spasial yang digunakan adalah nilai jarak Euclidean antara tempat tinggal calon peserta didik baru dengan sekolah yang dituju dikombinasikan dengan nilai jarak perjalanan berkendara yang dihasilkan oleh perhitungan Google Maps. Berdasarkan hasil eksperimen diperoleh hasil bahwa penerapan nilai heuristik spasial berdasarkan jarak Euclidean menghasilkan nilai akhir perhitungan jarak yang lebih fair. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data uji dimana seorang calon peserta didik baru yang semula tidak dapat diterima di sekolah yang dituju (berdasarkan perhitungan jarak dari sistem tanpa nilai heuristik spasial) berubah menjadi diterima berdasarkan perhitungan jarak dengan nilai heuristik spasial.

zonasi, sekolah, heuristik spasial, jarak Euclidean, Google Maps